Nama : Sesshomaru
Keluarga : Inuyasha (adik beda ibu), Ibu
Sahabat : Jaken, Rin, Kakek Myoga, Totosai
Sesshomaru adalah siluman anjing yang terbiasa hidup berkelana sendirian. Namun entah sejak kapan siluman bernama Jaken selalu mengikuti, menyanjung, dan mengabdi padanya meskipun ia tak pernah menghiraukan. Setelah mendengar bahwa Inuyasha yang tahu di mana makam ayah mereka telah lepas dari segel yang membelenggu selama 50 tahun, Sesshomaru segera mendesak adiknya itu untuk memberikan jalan menuju makam ayah mereka di mana tersimpan pedang hebat warisan ayah mereka, yaitu pedang Tessaiga. Rupanya, jalan menuju makam tersebut berada pada mutiara hitam yang tersimpan dalam bola mata sebelah kanan Inuyasha, yang kemudian dikeluarkan secara paksa oleh Sesshomaru. Sesshomaru dan Inuyasha pun bertarung memperebutkan pedang yang sesuai pesan ayah mereka diwariskan untuk Inuyasha tersebut. Dengan keterlibatan Jaken, Kagome, dan Kakek Myoga, perebutan itu berakhir dengan keberhasilan Inuyasha mendapatkan pedang yang memang sudah seharusnya ia miliki.
Akan tetapi, Sesshomaru tidak langsung menyerah. Ia mencoba lagi merebut Tessaiga dari Inuyasha, sekalipun pedang itu memiliki tabir pelindung yang tidak dapat disentuh oleh siluman. Hingga dalam keadaan terdesak karena Sesshomaru mengerahkan seluruh kekuatan dengan berubah ke wujud asli yaitu anjing raksasa, Inuyasha memotong lengan kiri Sesshomaru.
Melihat hal ini, Naraku mengambil kesempatan untuk memanfaatkan Sesshomaru agar mengalahkan Inuyasha, yang tentu saja kemudian disadari oleh Sesshomaru. Hingga baik Inuyasha maupun Sesshomaru pun menjadi musuh Naraku, meski tak dapat pula dikatakan Inuyasha dan Sesshomaru berada dalam satu pihak.
Sifat
Berbeda dengan Inuyasha, Sesshomaru adalah pribadi yang dingin, selalu tenang, tanpa ekspresi, dan irit bicara. Sesshomaru yang lahir sebagai siluman anjing sejati, tak mau mengakui bahwa ia mempunyai seorang adik yang setengah siluman. Ia dengan segala keangkuhan selalu menganggap rendah manusia dan makhluk setengah siluman seperti Inuyasha dan teman-temannya. Karena itulah ia tidak terima Tessaiga yang merupakan pedang pembunuh terhebat diwariskan pada adiknya yang makhluk setengah siluman.Tetapi sejak ia ditolong oleh seorang anak perempuan bernama Rin setelah ia sempat dikalahkan oleh Inuyasha, lalu Rin ia selamatkan dari maut yang hampir menjemput gadis kecil itu, ia pun mulai menghargai nyawa manusia. Juga selama bertualang bersama Jaken dan Rin, ia merasakan kekaguman dari siluman wanita bernama Kagura yang merupakan bagian dari diri Naraku dan melihat kuatnya persahabatan Inuyasha dan teman-temannya.
Sedikit demi sedikit Sesshomaru berubah menjadi lebih lembut hatinya dan rasa sayang pada Rin yang jelas-jelas manusia, makhluk yang awalnya ia benci, benar-benar tak dapat ia pungkiri. Ini membuktikan bahwa dalam tubuhnya masih mengalir darah ayahnya sebagai siluman hebat yang berhati mulia.
Senjata
Sebagai siluman anjing yang pastinya memiliki taring untuk menyerang, Sesshomaru juga dapat bertarung menggunakan cambuk kilat dan jurus ‘Dokkaso’ (cakar beracun). Tapi sejak awal Sesshomaru memegang pedang yang juga dibuat dari taring ayahnya, dan merupakan warisan khusus untuknya, yaitu Tenseiga. Berbeda dengan Tessaiga, Tenseiga adalah pedang penyembuh. Saat ada makhluk yang baru saja mati, Tenseiga dapat menyingkirkan sosok dari alam sana yang hendak membawa makhluk tersebut. Tapi ada saat-saat tertentu di mana Tenseiga tak dapat menyembuhkan, yaitu ketika makhluk yang mati itu langsung musnah (seperti yang terjadi pada Kagura), atau makhluk itu sudah pernah diselamatkan oleh Tenseiga sebelumnya (dengan kata lain, Tenseiga hanya bisa menyelamatkan nyawa seseorang satu kali).
Karena tak tertarik menggunakan kemampuan Tenseiga, Sesshomaru sempat membuat pedang yang diberi nama Tokijin dari taring Goshinki, salah satu siluman bagian diri Naraku. Tapi pedang setan itu kemudian rusak dan ia tinggalkan.
Sesshomaru tentu sempat kecewa saat mengetahui ternyata Tenseiga adalah bagian dari Tessaiga yang ‘dibuang’ bersama jurus paling berbahaya yaitu ‘Meido Zangetsuha’. Tapi melihat Inuyasha terbukti dapat menguasai Tessaiga dengan baik, ia pun merelakan jurus yang semula cukup menjadi andalannya itu kembali menjadi milik Tessaiga.
Namun saat bersama Inuyasha melawan Magatsuhi, sosok yang baru dimunculkan oleh Naraku, Sesshomaru mendapat pedang yang bukan warisan dari ayahnya, tapi memang pedangnya sendiri yang selama ini tersembunyi di dalam tubuhnya, yaitu Bakusaiga. Bersamaan dengan munculnya pedang itu pula, lengan Sesshomaru yang pernah dipotong oleh Inuyasha pun kembali seperti semula. Ini berarti Sesshomaru telah melampaui kemampuan ayahnya dan terbebas dari obsesi mendapatkan Tessaiga yang telah mengurung pedang tersebut selama ini.
Bakusaiga adalah pedang yang cukup kuat untuk mengalahkan Naraku, hanya saja Naraku menyandera Rin, sehingga Sesshomaru tak dapat leluasa menggunakan pedangnya. Dan Sesshomaru bersama Inuyasha dengan teman-temannya, masih terus berjuang untuk mengalahkan Naraku.
Keluarga : Inuyasha (adik beda ibu), Ibu
Sahabat : Jaken, Rin, Kakek Myoga, Totosai
Sesshomaru adalah siluman anjing yang terbiasa hidup berkelana sendirian. Namun entah sejak kapan siluman bernama Jaken selalu mengikuti, menyanjung, dan mengabdi padanya meskipun ia tak pernah menghiraukan. Setelah mendengar bahwa Inuyasha yang tahu di mana makam ayah mereka telah lepas dari segel yang membelenggu selama 50 tahun, Sesshomaru segera mendesak adiknya itu untuk memberikan jalan menuju makam ayah mereka di mana tersimpan pedang hebat warisan ayah mereka, yaitu pedang Tessaiga. Rupanya, jalan menuju makam tersebut berada pada mutiara hitam yang tersimpan dalam bola mata sebelah kanan Inuyasha, yang kemudian dikeluarkan secara paksa oleh Sesshomaru. Sesshomaru dan Inuyasha pun bertarung memperebutkan pedang yang sesuai pesan ayah mereka diwariskan untuk Inuyasha tersebut. Dengan keterlibatan Jaken, Kagome, dan Kakek Myoga, perebutan itu berakhir dengan keberhasilan Inuyasha mendapatkan pedang yang memang sudah seharusnya ia miliki.
Akan tetapi, Sesshomaru tidak langsung menyerah. Ia mencoba lagi merebut Tessaiga dari Inuyasha, sekalipun pedang itu memiliki tabir pelindung yang tidak dapat disentuh oleh siluman. Hingga dalam keadaan terdesak karena Sesshomaru mengerahkan seluruh kekuatan dengan berubah ke wujud asli yaitu anjing raksasa, Inuyasha memotong lengan kiri Sesshomaru.
Melihat hal ini, Naraku mengambil kesempatan untuk memanfaatkan Sesshomaru agar mengalahkan Inuyasha, yang tentu saja kemudian disadari oleh Sesshomaru. Hingga baik Inuyasha maupun Sesshomaru pun menjadi musuh Naraku, meski tak dapat pula dikatakan Inuyasha dan Sesshomaru berada dalam satu pihak.
Sifat
Berbeda dengan Inuyasha, Sesshomaru adalah pribadi yang dingin, selalu tenang, tanpa ekspresi, dan irit bicara. Sesshomaru yang lahir sebagai siluman anjing sejati, tak mau mengakui bahwa ia mempunyai seorang adik yang setengah siluman. Ia dengan segala keangkuhan selalu menganggap rendah manusia dan makhluk setengah siluman seperti Inuyasha dan teman-temannya. Karena itulah ia tidak terima Tessaiga yang merupakan pedang pembunuh terhebat diwariskan pada adiknya yang makhluk setengah siluman.Tetapi sejak ia ditolong oleh seorang anak perempuan bernama Rin setelah ia sempat dikalahkan oleh Inuyasha, lalu Rin ia selamatkan dari maut yang hampir menjemput gadis kecil itu, ia pun mulai menghargai nyawa manusia. Juga selama bertualang bersama Jaken dan Rin, ia merasakan kekaguman dari siluman wanita bernama Kagura yang merupakan bagian dari diri Naraku dan melihat kuatnya persahabatan Inuyasha dan teman-temannya.
Sedikit demi sedikit Sesshomaru berubah menjadi lebih lembut hatinya dan rasa sayang pada Rin yang jelas-jelas manusia, makhluk yang awalnya ia benci, benar-benar tak dapat ia pungkiri. Ini membuktikan bahwa dalam tubuhnya masih mengalir darah ayahnya sebagai siluman hebat yang berhati mulia.
Senjata
Sebagai siluman anjing yang pastinya memiliki taring untuk menyerang, Sesshomaru juga dapat bertarung menggunakan cambuk kilat dan jurus ‘Dokkaso’ (cakar beracun). Tapi sejak awal Sesshomaru memegang pedang yang juga dibuat dari taring ayahnya, dan merupakan warisan khusus untuknya, yaitu Tenseiga. Berbeda dengan Tessaiga, Tenseiga adalah pedang penyembuh. Saat ada makhluk yang baru saja mati, Tenseiga dapat menyingkirkan sosok dari alam sana yang hendak membawa makhluk tersebut. Tapi ada saat-saat tertentu di mana Tenseiga tak dapat menyembuhkan, yaitu ketika makhluk yang mati itu langsung musnah (seperti yang terjadi pada Kagura), atau makhluk itu sudah pernah diselamatkan oleh Tenseiga sebelumnya (dengan kata lain, Tenseiga hanya bisa menyelamatkan nyawa seseorang satu kali).
Karena tak tertarik menggunakan kemampuan Tenseiga, Sesshomaru sempat membuat pedang yang diberi nama Tokijin dari taring Goshinki, salah satu siluman bagian diri Naraku. Tapi pedang setan itu kemudian rusak dan ia tinggalkan.
Sesshomaru tentu sempat kecewa saat mengetahui ternyata Tenseiga adalah bagian dari Tessaiga yang ‘dibuang’ bersama jurus paling berbahaya yaitu ‘Meido Zangetsuha’. Tapi melihat Inuyasha terbukti dapat menguasai Tessaiga dengan baik, ia pun merelakan jurus yang semula cukup menjadi andalannya itu kembali menjadi milik Tessaiga.
Namun saat bersama Inuyasha melawan Magatsuhi, sosok yang baru dimunculkan oleh Naraku, Sesshomaru mendapat pedang yang bukan warisan dari ayahnya, tapi memang pedangnya sendiri yang selama ini tersembunyi di dalam tubuhnya, yaitu Bakusaiga. Bersamaan dengan munculnya pedang itu pula, lengan Sesshomaru yang pernah dipotong oleh Inuyasha pun kembali seperti semula. Ini berarti Sesshomaru telah melampaui kemampuan ayahnya dan terbebas dari obsesi mendapatkan Tessaiga yang telah mengurung pedang tersebut selama ini.
Bakusaiga adalah pedang yang cukup kuat untuk mengalahkan Naraku, hanya saja Naraku menyandera Rin, sehingga Sesshomaru tak dapat leluasa menggunakan pedangnya. Dan Sesshomaru bersama Inuyasha dengan teman-temannya, masih terus berjuang untuk mengalahkan Naraku.
thank's
BalasHapus